Pages

Selasa, 01 Maret 2011

RAD

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT  (RAD)



Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD adalah sistem pemrograman yang memungkinkan programmer membuat program dengan cepat. Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk membuatnya. Dua sistem RAD yang paling populer untuk Windows adalah Visual Basic dan Delphi.
RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final. RAD Mempunyai 4 Unsur Penting : Manajemen, Manusia, Metodologi, Peralatan. RAD melibatkan user pada proses desain menyebabkan kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis kepuasan user sebagai pengguna sistem semakin meningkat RAD melibatkan user dalam proses testing sehingga dapat memangkas proses development yang panjang untuk  dapat deliver on schedule..
Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang ditempuh model in sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
  1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen ).
  2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
  3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
  4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan komplekstasnya sstem yang dibangun.

Macam-macam model dan fase-fase RAD :
1.      Business modelling
Yaitu memodelkan dari alur-alur yang terjadi
2.      Data modelling :
Yaitu  memodelkan data yang akan dibuat.
·      Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut.
·      Karakteristik (disebut atribut) masing – masing objek diidentifikasi dan hubungan  antara objek – objek tersebut didefinisikan.
·     Bagian dari pemodelan bisnis yang didefinisikan ke dalam sekumpulan objek data.
·      Karakteristik (atribut) dari setiap objek diidentifikasikan dan hubungannya
3.      Process modelling :
Yaitu memodelkan proses yang terjadi dalam bentuk fungsi-fungsi.
·      Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis.
·      Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah,memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
·      Objek data akan diimplementasikan pada fungsi bisnis.
·      Deskripsi proses dibangun untuk penambahan modifikasi, penghapusan, atau pengambilan kembali objek data.
4.      Application modelling
Membuat aplikasi dengan teknik generasi ke – 4 ; banyak  fungsi dibentuk ke dalam komponen-komponen. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional
·      Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
·       Melakukan penggunaan kembali komponen yang ada (jika mungkin) Atau membuat kembali penggunaan kembali komponen jika dibutuhkan.
5.      Testing & Turnover :
Yaitu menguji setiap modul. Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Metodelogi RAD :
  1. Metodologi Prototyping
Metodologi prototyping melakukan analisis, desain dan implementasi secara bersamaan untuk menghadirkan sebuah sistem dengan skala kecil dalam fungsi minimal  kemudian di review oleh user untuk dilakukan proses development secara berulang hingga menghasilkan sebuah system.

1.1 Gambar Prototyping
  1. Model Throwaway Prototyping
Throwaway Prototyping Pada metodologi ini Analisa dilakukan lebih mendalam, prototype dibuat dan ditest, pengalaman yang diperoleh dari latihan ini digunakan untuk membuat produk finalnya, tetapi prototype-nya sendiri dibuang.

1.2 Throwaway Prototyping
Kondisi yang Sesuai RAD :
·         Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek.
·         Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah didefinisikan dengan baik
·         Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks
·         User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi
·         Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatanuser
·         Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui
·         Pendefinisian spesifikasi yang tidak perlu waktu lama
·         Anggota tim memiliki keahlian yang baik
·         Komposisi tim stabil
·         Ada kontrol proyek yang efektif
Kondisi yang Tidak Sesuai RAD :
·         Proyek yang terlalu besar dan kompleks
·         Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal yang kritis
·         Sistem dengan komputasi tinggi
·         Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas
·         Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama
·         Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek
·         Membutuhkan lingkup daerah yang luas
·         Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi
·         Komiten pihak manajemen dengan user rendah
·         Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi
Kelebihan RAD :
  • Lebih cepat dari waterfall
  • syarat proyek memungkinkan bisa dipecah menjadi banyak modul
  • Dibuat dalam komponen
  • Durasi development relatif singkat
  • Hasil pengembangan bisa lebih cepat dibandingkan SDLC lainnya
  • Memerlukan biaya yang lebih sedikit
  • Mementingkan dari segi bisnis dan teknik
  • Berkonsentrasi pada sudut pandang user
  • Menyediakan kemungkinan perubahan secara cepat sesuai permintaan user
  • Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem
  • Waktu, biaya, dan effort minimal
Kekurangan RAD :
  • Tidak semua proyek tidak bisa dipecah/ dimodulkan
  • Perlu banyak orang /tim
  • Memerlukan developer & customer yang commit terhadap aktivitas yang ketat sesuai dengan time frame yang diberikan
  • RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untukmenciptakan jumlah tim RAD yang baik.
  • RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.
  • Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil kualitasnya rendah.
  • Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada yang telah dipenuhi
  • Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-asalan
  • Potensial ketidaksesuaian desain dan implementasi
  • Potensial ketidakkonsistenan penamaan dan dokumentasi
  • Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar